Aceh merupakan salah satu provinsi yang memiliki kekayaan dan panorama alam yang indah. Satu diantara keindahan alam yang dimiliki Aceh yaitu terletak di Pulo Aceh yang merupakan suatu kecamatan di kabupaten Aceh Besar.
Apa saja panorama alam yang ditawarkan Pulo Aceh kepada para pengunjung? Tentunya, keindahan biru laut yang membentang di daerah kepulauan itu menjadi pemandangan yang mampu menyejukkan mata dari padatnya ibukota. Tidak hanya itu saja, pasti ada keindahan lainnya yang tersembunyi di daerah paling ujung barat Indonesia itu. Penasaran? Agar rasa penasarannya hilang terhadap wilayah yang dijuluki 'surga' dari Aceh tersebut, maka Kelas Inspirasi Pulo Aceh mengajak para relawan inspirator dan dokumentator untuk bersama-sama menjelajah sambil memberi inspirasi kepada para murid SD di daerah itu. Ya, tepatnya pada 26 Oktober 2016. Para calon relawan dapat langsung mendaftarkan diri dengan mengunjungi website di http://ki-puloaceh.weebly.com/pengumuman-html. Buruan yaaa guysss, agar bisa bersama-sama menjadi bagian dari perubahan anak-anak Indonesia, khususnya Aceh dalam meraih masa depan yang cerah. Tentunya agar dapat seperti kamu yang sekarang ini sudah menjadi seorang dokter, pilot, pramugari, hakim, pengacara, pengusaha, jurnalis, presenter, dan beragam profesi lainnya. Secara administrasi, Pulo Aceh terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulo Breuh dan Pulo Nasi yang dikelilingi juga oleh pulau-pulau kecil. Pulo adalah pulau dalam bahasa indonesia sedangkan breuh merupakan beras dalam bahasa indonesia. Mengenai sejarah penamaannya dijelaskan di lain kesempatan ya... Kecamatan Pulo Aceh terdiri dari tiga (mukim) kemukiman yaitu mukim pulo breuh utara, mukim pulo breuh selatan dan mukim pulo nasi. Ketiga mukim tersebut terdiri dari 17 gampong (desa) yang tersebar di pulo breuh dan pulo nasi. Sarana dan prasarana di kecamatan bisa dikatakan belum memadai apabila dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di kabupaten Aceh Besar. Baik itu di bidang pelayanan publik dan pendidikan. Pihak kabupaten sudah menyelenggarakan pembenahan di bidang pelayanan publik termasuk merenovasi kantor kecamatan dan rumah dinas di Pulo Aceh. Pelayanan publik yang termasuk surat menyurat, pengurusan KTP dan KK sudah di mudahkan dengan berbagai ketentuan. Namun selain bidang pelayanan publik yang harus menjadi perhatian khusus yaitu pada bidang pendidikan. Bidang pendidikan merupakan bidang yang bertanggung jawab bagi ketersedian sumber daya manusia yang memadai. Di Kecamatan pulo aceh sudah ada sekolah dari tingkat sekolah dasar, dan sekolah menegah yang tersebar di ke tiga kemukiman. Sekolah dasar tersebar di semua desa yang ada di Pulo Breuh dan Pulo Nasi. Di Pulo Breuh terdapat lima sekolah dasar sedangkan di pulo nasi terdapat tiga sekolah dasar dan satu madrasah ibtidaiyah. Dan terdapat dua sekolah menegah pertama (SMP) dan dua sekolah menengah atas (SMA). Transportasi menuju Pulo Aceh harus menggunkan kapal karena melewati jalur laut, belum ada jalan darat yang menghubungkan dari Banda Aceh ke Pulo Aceh. Ada beberapa rute yang dapat digunakan untuk menuju ke Pulo Aceh tergantung dari mana tujuannya. Rute ke Pulo Nasi biasanya menggunakan kapal feri papuyu yang berlabuh dari pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh ke Pulo Nasi dengan jadwal keberangkatan pada hari dan jam tertentu dengan biaya Rp 18.000- Rp 25.000. Sedangkan rute ke Pulo Breuh berdasarkan tujuan desa yang mau dituju yang berlabuh dari Lampulo, Banda Aceh menuju ke pelabuhan rinon, pelabuhan lampuyang, dan ke pelabuhan gugop dengan menggunakan boat (kapal) nelayan. Biaya yang di keluarkan untuk penumpang sebesar Rp 25.000 per orang, sedangkan barang lainnya seperti kendaraan roda dua itu memliki biaya khusus. Sosial budaya masyarakat Pulo Aceh tidak jauh berbeda dengan sosial budaya masyarakat aceh itu sendiri, karena warga Pulo Aceh merupakan pendatang dari berbagai daerah Aceh yang menetap dan berkeluarga disana dan hanya sebagian kecil yang bukan dari daerah Aceh. Ini termsuk juga bagi para yang berdinas di sana, termasuk pak camat pulo yang merupakan orang Aceh Besar yang menjadi camat disana, dan juga beberapa guru dan kepala sekolah yang merupakan pendatang. Berdasarkan pengalaman, Adi Barieh yang menjadi relawan komunitas Pustaka Ransel di Pulo Breuh, Desa Ule Paya tepatnya di sekolah dasar Ule Paya. Ia dan teman-temannya berangkat dari Lampulo menuju ke pelabuhan Rinon di Pulo Breuh. "Kami berangkat pukul 14.00 WIB dengan menggunakan kapal nelayan. Kapal ini khusus mengantar orang atau barang ke Pelabuhan Rinon. Perjalanan yang di tempuh sekitar 2 jam dan biasanya sore sampai ke tujuan. Sampai disana kita akan menikmati hijaunya hutan dan senyuman warga yang ramah," katanya. Sedangkan untuk jadwal kembali ke Nanda Aceh biasanya pagi hari pukul 8.00 WIB dengan kapal yang sama. Warga setempag sangat akrab dan ramah terhadap para pendatang baik untuk berwisata atau melakukan kegiatan komunitas, dan juga sangat mendukung kegiatan yang membangun baik bidang ekonomi atau pendidikan namun tetap selektif. "Selama berkegiatan disana, saya bisa merasakan keakraban dan keramahan dengan masyarakat dan para murid di sana. Yaitu di SD Ule Paya, muridnya berasal dari gampong yang berdekatan dengan sekolah itu. Muridnya sebagian berjalan kaki menuju ke sekolah dan sebagian kecilnya diantar oleh orang tua," papar Adi. Jarak yang paling jauh di tempuh oleh siswa sejauh 3 km dari rumah ke sekolah. Karena hanya ada satu SD di daerah tersebut, maka semua siswa bersekolah di SD Ule Paya. Muris di SD itu kurang lebih ada 100 orang yang tersebar di kelas 1 sampai kelas 6. Murid-murid sangat antusias mengikuti berbagai agenda kegiatan yang dilakukan, karena anak –anak disana sangat terbuka dengan pendatang. Jumlah siswa disetiap sekolah itu berbeda, misalkan di Lapeng, yang masih termasuk daerah Pulo Breuh hanya memiliki 20 murid. Maka itu, Yuk Kita Berbagi sambil Berwisata!!!! Banda Aceh - Sebanyak 32 peserta terpilih menjadi relawan fasilitator dalam Kelas Inspirasi (KI) yang akan dilaksanakan pada 26 September 2016 yang bertempat di Pulo Aceh, Aceh Besar. Koordinator KI Pulo Aceh, Deasi Susilawati menyebutkan jumlah peserta yang ikut tes di Anjungan Pidie, Kompleks Taman Ratu Safiatuddin, Lampriek, Kamis (8/9/2016) sebanyak 54 orang pada sesi pertama. Selanjutnya pada sesi kedua ketika Focus Group Discussion (FGD) tinggal 37 orang. "Dan setelah pengumuman keluar hanya 32 orang yang terpilih sebagai relawan fasilitator. Sebenarnya ini bukan tes, tapi kita lebih menghadapkan para calon fasilitator ini dengan keadaan yanga akan mereka hadapai dilapangn nanti, dan bersama-sama mencari solusi yang tepat," kata Deasi. Dikatakan Deasi, sesi pertama dengan memperkenalkan apa itu kelas inspirasi dan medannya, serta tugas yang akan dihadapi para relawan fasilitator nantinya di Pulo Aceh. "Dan kita tetap selalu menanyakan komitmen mereka, setelah itu baru masuk sesi kedua yaitu FGD dengan kasus-kasus yang sering terjadi di daerah-daerah terdepan," sebut Deasi yang juga alumni Indonesia Mengajar angkatan ke-6 ini. Yth. Para Profesional di Indonesia Saya menulis surat ini dengan keyakinan bahwa kita semua punya mimpi yang besar untuk masa depan Indonesia dan optimisme untuk bisa mewujudkannya. Hari ini sebagian dari kita telah mendapatkan kesempatan untuk berprofesi yang baik dan hidup lebih sejahtera. Hadirnya kaum profesional adalah salah satu bukti nyata bahwa bahwa pendidikan adalah pembuka pintu kesempatan; pendidikan adalah eskalator sosial ekonomi. Bila kita ambil jeda sebentar saja dari kesibukan untuk mengingat berapa banyak teman sekelas di SD dulu yang berhasil melewati pendidikan tinggi, barangkali jumlahnya bervariasi. Setiap keberhasilan kita hari ini, di dalamnya ada jejak iuran para pendiri republik, jejak yang sering terlupakan. Republik ini didirikan lewat iuran kolosal. Saat itu hampir semua pilih turun tangan. Ada yang iuran pikiran, iuran harta, iuran tenaga, iuran darah, bahkan tak terhitung yang iuran nyawa.Semua ikut iuran tanpa pernah bertanya apa yang nantinya akan diberikan balik oleh republik ini; tak pernah ada persyaratan bahwa anak-cucunya pasti hidup makmur dan sejahtera. Tak ada.Tetapi bisa kita pastikan, setiap peran itu akan meninggalkan tanda pahala yang akan membekas. Iuran mereka itulah yang membuat kita semua kita menikmati kemajuan seperti sekarang ini. Tradisi berjuang itu tidak pernah hilang. Sampai sekarang keluarga kita tetap membesarkan pejuang: orang-orang yang selalu ingat bahwa kehadirannya bukan sekadar untuk menikmati semua peluang di republik tercinta ini tetapi juga untuk menanamkan makna bagi saudara sebangsa. Kita semua ingin Indonesia yang lebih baik. Indonesia hanya bisa lebih baik jika kualitas manusianya berubah jadi lebih baik. Menjadi manusia yang terdidik dan tercerahkan.Mengubah manusia selalu lewat proses pendidikan. Walau pendidikan memang tidak selalu sama dengan sekolah, kini sekolah apalagi di tingkat dasar memainkan peran penting. Secara konstitusional mendidik memang adalah tugas negara tetapi secara moral mendidik adalah tugas setiap orang terdidik.Karena itu kami mengundang Anda yang sudah merasakan faedah pendidikan untuk ikut turun tangan, ikut terlibat langsung dalam membangun manusia Indonesia, ikut bersama-sama mengubah kondisi Indonesia kita. Tawaran kami sederhana: think big, start small, and act now! Kami undang Anda yang sudah berkarier di dunia profesional untuk ambil cuti dan menjadi guru Sekolah Dasar selama satu hari.Di SD-SD yang telah ditentukan ini mungkin Anda akan menyaksikan bahwa hitungan jarak kilometernya memang amat dekat dengan tempat Anda bekerja, tetapi hitungan jarak kesejahteraan, jarak pengetahuan, jarak wawasan terlihat amat jauh. Pada hari itu Anda tidak mengajar matematika, bahasa Indonesia atau Ilmu Pengetahuan Alam. Di SD itu Anda menceritakan tentang profesi Anda. Anda hadir untuk menjadi sumber inspirasi. Kita menyebutnya sebagai Kelas Inspirasi. Mimpi itulah yang senyatanya sering hilang dari ruang kelas di sekolah-sekolah kita, apalagi saat kelas bukan lagi sekadar berarti ruang belajar di sekolah, kelas juga berarti pembagi strata ekonomi. Berada di “atas” sering memudahkan untuk bermimpi, dan berada di “bawah” itu sering membuat bermimpi itu jadi sebuah mimpi tersendiri. Anda hadir di sana untuk membangkitkan mimpi anak-anak di SD itu. Baju mereka bisa amat sederhana, rumah mereka bisa panas dan kumuh tetapi ajaklah mereka untuk bermimpi, untuk punya cita-cita besar. Anda hadir di kelas itu menanamkan bibit mimpi mulia bagi saudara sebangsa. Sejauh apapun jarak kesejahteraannya, wawasannya, atau pengetahuannya mereka adalah amat dekat; mereka saudara kita, saudara sebangsa. Mimpi adalah cermin pengetahuan, cermin wawasan. Anda datang untuk membukakan pengetahuan dan wawasan lalu biarkan mimpi mereka terbang amat tinggi, sambil ingatkan mereka bahwa lewat kerja keras nan cerdas dan didampingi doa mereka bisa meraih dan melampaui mimpi itu! Di kelas itu Anda akan menyaksikan mata berbinar, senyum lebar dan wajah ceria anak-anak itu. Mereka adalah wajah masa depan bangsa ini. Di ruang kelas itu Anda mulai mencicipi suasana Indonesia di masa depan. Potret masa depan Indonesia ada di ruang-ruang kelas itu. Di kelas itu, anak-anak akan melihat Anda dengan penuh semangat. Guru seharinya adalah orang baru. Izinkan mereka mengingat Anda, mungkin mereka pulang ke rumah, menyongsong orang tuanya sambil bertutur betapa inginnya dia bisa seperti guru-guru di Kelas Inspirasi, seperti Anda. Secara fisik kehadiran Anda cuma sehari, tetapi bekasnya bisa langgeng. Ya, cerita Anda, pengetahuan, inspirasi, semangat dan pencerahan dari Anda bisa hadir secara amat permanen dalam hati dan mimpi mereka. Anda memang diharuskan mengambil cuti pada hari itu, tetapi kami tidak mengajak Anda untuk berkorban. Kami menawarkan kepada Anda kehormatan untuk mewakili kita semua hadir di kelas-kelas, membangkitkan mimpi. Menyumbang uang itu baik, memberikan buku itu bermanfaat, membangun fasilitas pendidikan itu mulia, tetapi sesungguhnya iuran terbesar dan terpenting dalam pendidikan adalah kehadiran. Ya, hadirnya inspirator adalah iuran terbesar dalam pendidikan. Kini lewat Kelas Inspirasi Anda bisa beri iuran terbesar itu yaitu hadir sebagai inspirator. Kami pun yakin sehari di ruang kelas itu akan memberikan wawasan lain, membuka perspektif baru tentang bangsa kita tercinta. Anda akan bertemu guru, kepala sekolah yang berdedikasi menyiapkan masa depan. Mereka pun akan belajar tentang Anda. Melalui Kelas Inspirasi itu semua akan belajar. Seselesainya jadi pengajar di Kelas Inspirasi Anda akan punya perasaan yang berbeda, Anda telah senyatanya ikut turun tangan mengubah wajah masa depan Indonesia. Lewat Kelas Inspirasi ini Anda turun tangan, bergandeng tangan dengan para profesional di berbagai kota di Indonesia, semua sama-sama ikut melunasi janji kemerdekaan kita: mencerdaskan kehidupan bangsa. Kami tunggu kehadiran Anda berserta pengalaman Anda di Kelas Inspirasi. Salam hangat, Anies Baswedan *** Kelas Inspirasi Purworejo sebagai dupikasi dari Gerakan Kelas Inspirasi yang telah diselenggarakan di ratusan kota/kabupaten di Indonesia membuka pendaftaran relawan profesional pengajar mulai 6 Maret – 6 April 2016. Kesempatan ini terbuka bagi semua orang yang sudah pernah bekerja secara profesional selama minimal dua tahun dan bersedia berkomitmen untuk cuti dan hadir pada Hari Inspirasi (30 Mei 2016). Caranya? Silakan mengisi form pendaftaran online: PULO ACEH. Kami membuka peluang kepada pribadi-pribadi tangguh, kreatif, berkomitmen, bersemangat, dan berjiwa sosial tinggi untuk menjadi relawan fasilitator untuk KELAS INSPIRASI di Pulo aceh beberapa waktu lagi. Ayo bergabung bersama kami menjadi RELAWAN KELAS INSPIRASI PULO ACEH dan bersama kita berbagi kemanfaatan, menebar kebaikan untuk pendidikan indonesia yang lebih baik Fasilitator adalah orang yang akan menjembatani atau narahubung antara Sekolah dan Relawan Inspirator maupun Dokumentator. Secara garis besar nantinya ditugaskan untuk membuat para Relawan mengenal Sekolah dan Sekolah mengenal para Relawannya, tujuannya agar terjalin relasi antara Relawan dan Sekolah secara berkesinambungan dan tidak terputus begitu saja saat Hari Inspirasi telah selesai. Relasi yang dimaksud adalah agar sekolah menerima informasi yang berguna bagi sekolahnya dari para relawan seperti informasi beasiswa, lomba-lomba dll, maka dari itu Fasilitator harus bisa menuntun Relawan berbicang lebih dalam dengan Sekolah untuk menggali inforasi tentang potensi yang ada disekolah untuk bisa dikembangkan dengan informasi yang didapat atau dipunya para Relawan. Rule menjadi Fasilitator adalah:
Syarat :
Wktu Pendaftaran
Cara Gabung :
BACA ARTIKEL Perbedaan Inspirator, Dokumentator, Fasilitator dan Panitia
Rule menjadi Inspirator adalah:
Rule menjadi Dokumentator adalah:
Rule menjadi Fasilitator adalah:
Panitia harus menyediakan waktu lebih saat deklarasi ingin bergabung menjadi panitia sampai habisnya Hari Inspirasi. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |